Green World Group menjalankan standarisasi proses dengan ketat dan mengikuti norma kinerja GAP (tatacara budi daya yang baik), GEP (tatacara ekstraksi yang baik), GMP (tatacara proses produk yang baik), GLP (tatacara laboratorium yang baik), GCP (tatacara klinis yang baik), GSP (tatacara pensuplaian yang baik) dan lainnya. Di saat yang sama Green World Global juga meminta 200 suplier dan rekan bisnis yang sudah menjalin kerjasama untuk secara ketat mematuhi standarisasi tersebut diatas.
Good Agriculture Practices (GAP) - Tata Cara Budi Daya Yang Baik.
Pertama kali dipelopori oleh Uni Eropa, GAP mampu secara efektif mengontrol bahan baku. Green world sebagai salah satu perusahaan yang menerapkan standarisasi ini untuk pertama kali. Guna menjamin pasokan bahan baku yang bisa diandalkan untuk menunjang produksi produk perusahaan, Green World membangun tempat untuk budidaya, panen, dan tempat pemrosesan tanaman dan bahan obat-obatan.
Perusahaan Green World memiliki puluhan tempat budidaya berstandar GAP di China dan Amerika. Di kemudian hari, perusahaan Green World akan bekerja ekstra untuk menjamin kualitas bahan baku dan pasokan bahan baku yang tidak terputus. Perusahaan Green World juga menciptakan sendiri teknologi budidaya, mengolah tanah secara biologis, mencegah kerusahakan bibit dan serangan hama yang dinamakan standar budidaya Green World (GWEP). Pemilihan komponen bahan baku diawasi ketat oleh tim profesional yang di pimpin oleh Prof. Li Deming. Standar GAP adalah jaminan tahap pertama atas kualitas tanaman herbal.
Bahkan tidak menutup kemungkinan perusahaan Green World akan membuka lahan atau pabrik di Indonesia. dan hal tersebut sedang dalam proses pemetaan.
0 komentar:
Posting Komentar